FARC tuduh pemerintah Kolombia lakukan perang bohongan - Aqsamu News

Post Top Ad

Responsive Ads Here
FARC tuduh pemerintah Kolombia lakukan perang bohongan

FARC tuduh pemerintah Kolombia lakukan perang bohongan

Share This

" Kami mengungkapkan kepatuhan penuh kami pada gencatan senjata sepihak."
Presiden Kolombia Juan Manuel Santos memberikan keterangan kepada media di rumah Kepresidenan Narino di Bogota, Kolombia, Senin (27/8). Pemerintah Kolombia berusaha untuk melakukan perundingan perdamaian dengan kelompok gerilya terbesar di negara tersebut, FARC, dan mungkin juga akan mempertimbangkan untuk berunding dengan kelompok pemberontak lainnya, kata Santos Senin kemarin. (REUTERS/John Vizcaino) Havana (ANTARA News) - Pemberontak FARC menuduh pemerintah Kolombia melakukan perang bohongan sebagai bagian dari propaganda terhadap kelompok gerilya kiri tersebut, Minggu, ketika kedua pihak bertemu lagi untuk melakukan perundingan perdamaian. Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), yang telah menyatakan akan meletakkan senjata secara sepihak, menuduh militer melakukan sandiwara perang pekan lalu untuk digunakan sebagai bukti bahwa FARC tidak memiliki niat baik dalam perundingan tersebut, lapor AFP. Kelompok itu hari Minggu mengulangi janjinya yang disampaikan enam hari lalu bahwa mereka tetap melakukan gencatan senjata sepihak, meski pemerintah belum menanggapinya dengan tindakan serupa. "Kami mengungkapkan kepatuhan penuh kami pada gencatan senjata sepihak," kata juru bicara FARC Ruben Zamora, ketika perundingan berlangsung di Havana. FARC menjanjikan penghentian operasi militer sepihak selama dua bulan, Senin (19/11), pada awal negosiasi terakhir dengan pemerintah. Namun, ahli-ahli independen mengatakan, adalah tidak mungkin untuk membuktikan apakah FARC sungguh-sungguh mematuhi gencatan senjata tersebut, tanpa pengawasan pihak luar. Pemerintah Kolombia dan FARC memulai dialog di Oslo, ibu kota Norwegia, pada 18 Oktober yang bertujuan mengakhiri konflik setengah abad yang telah menewaskan ratusan ribu orang. Perundingan itu dilanjutkan sebulan kemudian di Havana, Kuba. Tiga upaya sebelumnya untuk mengakhiri konflik itu telah gagal. Babak perundingan terakhir yang diadakan pada 2002 gagal ketika pemerintah Kolombia menyimpulkan bahwa kelompok itu menyatukan diri lagi di sebuah zona demiliterisasi seluas Swiss yang mereka bentuk untuk membantu mencapai perjanjian perdamaian. Kekerasan masih terus berlangsung meski upaya-upaya perdamaian dilakukan oleh kedua pihak. Pihak berwenang Kolombia mengatakan pada 12 November, gerilyawan FARC menyerang sebuah kantor polisi dengan bom-bom rakitan, mencederai 25 orang. Lebih dari 60 rumah di kota Suarez juga rusak akibat ledakan-ledakan pada 11 November larut malam di wilayah Cauca, kata Kolonel Polisi Ricardo Alarcon. Pada 20 Oktober, lima prajurit Kolombia tewas dalam bentrokan dengan gerilyawan FARC, hanya beberapa hari setelah perundingan perdamaian dimulai di Norwegia. Gerilyawan bersenjata yang membawa "bom tidak biasa" menyerang sebuah patroli militer di kota wilayah baratdaya, Puerto Asis, yang berbatasan dengan Ekuador, kata militer di situs beritanya. Tiga prajurit lain cedera dalam serangan tersebut, kata pernyataan itu. Serangan tengah malam itu dilakukan sehari setelah sedikitnya dua terduga gerilyawan tewas ketika pesawat angkatan udara membom sebuah kamp kelompok pemberontak FARC di daerah pesisir Pasifik dekat perbatasan dengan Panama. FARC, kelompok gerilya kiri terbesar yang masih tersisa di Amerika Latin, diyakini memiliki sekitar 9.200 anggota di kawasan hutan dan pegunungan di Kolombia, menurut perkiraan pemerintah. kelompok itu memerangi pemerintah Kolombia sejak 1964. Pemimpin FARC Timoleon Jimenez pada April membantah bahwa usulan negosiasi dengan pemerintah mengisyaratkan gerilyawan berniat segera menyerahkan diri. Pemimpin FARC itu mengatakan, kesenjangan kaya-miskin di Kolombia harus menjadi salah satu masalah yang dibahas dalam perundingan. (M014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages